Topik utama anak pada usia ini adalah berteman. Ia
senang berhubungan dengan orang lain dan keterampilan sosialnya
berkembang dengan berarti. Relasinya dengan teman-teman sebaya
mengembangkan rasa percaya dirinya. Itu membuatnya tidak terlalu malu
bila bertemu dengan teman atau orang dewasa yang baru dikenalnya.
Kemandiriannya pun berkembang baik. Anak sudah mampu melakukan dengan
baik kegiatan di kamar mandi, seperti buang air kecil atau cuci tangan.
Demikian pula dengan kegiatan bantu diri seperti mengenakan pakaian atau
makan sendiri.
Minggu, 19 Agustus 2012
Sabtu, 18 Agustus 2012
MEMUPUK SOSIAL-EMOSI USIA 2 – 3 TAHUN
Di usia ini anak mungkin merasa cemas ketika berpisah
dengan ibu dan bapaknya untuk beberapa saat. Kecemasan ini akibat
kedekatan dengan ibu dan bapaknya. Anak memiliki bayangan atau khayalan
yang mengkhawatirkan dirinya tanpa keberadaan ibu – bapak. Jika anak
tampak ingin menangis ketika menyadari akan ditinggal oleh ibu – bapak,
cobalah untuk menenangkan anak sebelum berangkat. Tidak usah
sembunyi-sembunyi atau justru menertawakannya. Anak memerlukan pelukan
hangat ibu-bapak. Selain juga kepastian bahwa ibu-bapak akan kembali
secepatnya serta mendengarkan ceritanya selama ibu-bapak tidak ada.
Kemudian, tinggalkan anak, tidak usah risau apakah ia menangis atau
tidak. Bila ibu-bapak menunggu sampai anak mau melepaskan dengan
sukarela, malah membuat situasi makin menekan untuknya.
PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA USIA 2 – 4 TAHUN
Seperti area perkembangan yang lain, pada periode ini
anak juga mengalami perubahan dalam aspek sosial-emosi. Identitasnya
mulai tampak, ia memiliki karakter kepribadian sendiri. Sudah mulai
tampak kekuatan dan kelemahan kemampuannya, serta pola hubungannya. Ia
pun sudah menunjukkan kemandiriannya dan berusaha mengatur dirinya
sendiri.
Beberapa area utama dari perubahan aspek sosial-emosi yang berlangsung pada diri anak adalah :
PENTINGNYA MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK
Pada rentang usia 2-4 tahun, anak menunjukkan
perubahan di seluruh aspek perkembangannya. Dari bayi yang sangat
bergantung pada orang lain menjadi anak mandiri dan mampu bergerak bebas
ke mana pun. Dari hanya bisa menangis, sekarang dapat
berbincang-bincang dengan asyik mengenai banyak hal dengan ibu-bapak.
Demikian pula perkembangan sosialnya. Pada rentang usia ini anak
menikmati sekali bermain dengan teman sebayanya. Anak pun belajar
berbagai keterampilan sosial dalam berhubungan dengan lingkungan
sosialnya.
Langganan:
Postingan (Atom)