Sabtu, 18 Agustus 2012

PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA USIA 2 – 4 TAHUN

Seperti area perkembangan yang lain, pada periode ini anak juga mengalami perubahan dalam aspek sosial-emosi. Identitasnya mulai tampak, ia memiliki karakter kepribadian sendiri. Sudah mulai tampak kekuatan dan kelemahan kemampuannya, serta pola hubungannya. Ia pun sudah menunjukkan kemandiriannya dan berusaha mengatur dirinya sendiri.

Beberapa area utama dari perubahan aspek sosial-emosi yang berlangsung pada diri anak adalah :
  • Pertemanan. Anak ingin disukai oleh teman-temannya. Ia ingin bisa bermain dengan sebanyak mungkin teman. Anak mulai memahami bahwa fungsi pertemanan termasuk didalamnya aturan untuk berbagi, memberi dukungan, bergantian, dan berbagai keterampilan sosial lainnya.
  • Kemandirian. Anak meningkatkan usaha agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatannya sehari-hari. Peran ibu dan bapak sebagai orangtua sangat penting. Anak membutuhkan kesempatan untuk berlatih mandiri agar pekerjaannya menjadi lebih baik.
  • Moralitas. Anak mulai mengenali yang salah dan benar. Ia mulai memahami tentang berbohong dan mengapa ia tidak boleh berbohong. Meski beberapa kali anak masih berusaha untuk menyelamatkan dirinya dengan berbohong.
Karakter yang ditampilkan oleh anak pada rentang usia ini membuat ibu dan bapak dapat melihat tipe kepribadian anak. Tantangan yang dihadapi adalah bukanlah untuk mengubah ciri kepribadian anak, tetapi memberikan penguatan pada ciri yang positif. Sebagai contoh, bersikap teguh pada keputusan adalah satu ciri kepribadian yang baik. Namun, bila membuat susah orang lain, tentu menjadi tidak tepat. Jadi anak pun harus belajar menentukan pada situasi seperti apa, perilakunya harus menyesuaikan tanpa mengubah kepribadiannya.

Ini berarti ibu dan bapak sebagai orangtua harus menerima anak apa adanya, dengan segala keunikan yang membuatnya menjadi istimewa. Anak membutuhkan dukungan dan panduan ibu dan bapak pada saat ini. Bukan kritikan dan keberatan, untuk mengembangkan potensi sosial-emosinya. Kebutuhan dasar anak untuk disayangi dan dihargai akan semakin kuat. Anak juga membutuhkan persetujuan ibu-bapak akan sikapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar